DIET DIARY: START!

source: brookelark


DIET? Duuh, topik lama banget deh ini!

Mungkin sebagian Ladies disini berpikir begitu.. hehe..
Memang sih, ini salah satu topik yang paling sering dibahas di luaran sana. Kayaknya dari majalah wanita seperti Cosmopolitan sampai blog-blog kenamaan banyak yang membahas tentang diet. Terus ngapain sih saya yang bukan ahlinya ikut-ikut bahas topik ini?

Ok, pertama-tama sedikit cerita dulu tentang love-hate relationship saya dengan yang namanya diet ya.. Since my early 20's saya sudah sering struggling dengan urusan kesehatan dan berat badan. Sejak kecil saya mengidap Asma dan alergi sehingga paru-paru kesayangan dan satu-satunya ini sering menjadi alasan saya bolak-balik ke dokter. Oleh karena itu banyak sekali obat-obatan yang sudah saya konsumsi dan masih saya konsumsi sampai sekarang. Ini juga yang jadi alasan ada beberapa jenis olah raga yang tidak bisa saya lakukan.


Kemudian sejak SMP saya amat sangat suka makan. Salah satu hal yang paling senang saya lakukan adalah wisata kuliner dengan keluarga dan teman-teman. Karena dulu masih memiliki kegiatan yang setumpuk dan aktif, kesukaan saya ini tidak terlalu mengganggu dan berat badan saya stabil-stabil saja meski saya bukan termasuk kurus. Hal ini berubah ketika saya mulai kuliah semasa S1 dulu. Pekerjaan sehari-hari yang hanya duduk-duduk saja ditambah jadwal begadang yang nyaris setiap hari dan diwarnai dengan camilan-camilan tengah malam, suksesss membuat berat badan naik lebih dari biasanya. Rutinitas ngopi cantik di antara waktu kuliah yang sehari bisa lebih dari satu kali juga ikut mempercepat proses pembengkakan badan..hehehe.. Sejak itu, saya mulai rajin mengikuti trend-trend diet bersama teman-teman.

Dari terapi acupuncture, diet-diet yang pernah nge-trend, pakai produk susu protein pengganti makanan berat yang banyak dijual, semua pernah saya coba. Hasilnya? 1-2 bulan pertama ada efeknya, bahkan sekali waktu saya pernah dalam 2 hari turun 4kg sampai harus di opname hehe. Tapi itu semua tidak ada yang bertahan lama, bahkan yang paling membuat patah semangat adalah ketika berhenti diet, berat badan bertambah lebih dari awal sebelum mulai diet.. bikin emosi kan..

KENAPA SIH NGGAK OLAH RAGA SAJA?

Well, bukan tidak pernah. Selama proses itu saya juga mengikuti kelas pilates, yoga, zumba, keanggotaan gym, sampai Thai boxing. Bukan tidak berhasil, kalau masalah ini lebih ke kekuatan iman saya yang lemah banget untuk stay committed olah raga rutin. hehehe.. memang kalau yang ini salah saya sih. Yah gimana, drama korea dan ngopi cantik dengan teman di waktu senggang jauh lebih menggoda.. hehe.. payah yaa.. Selain itu juga zaman sekarang harga keanggotaan kelas-kelas olah raga mahalnyaaaaa fantastis.. Mengingat saya anaknya susah untuk istiqomah dalam berolah raga, jd takut buang uang.. Ditambah lagi beberapa olah raga itu ternyata kurang pas dengan paru-paru saya yang bertingkah. Seperti zumba dan Thai boxing, duh CORET banget deh! Asma di jamin mendadak rewel setelahnya (susah yaaa..)

Nah sejak mulai kuliah di 2006 sampai 2015 itu berat badan saya yoyo karena diet yang putus-sambung. Dalam rentang waktu itu, meski yoyo, berat badan saya memiliki range yang tidak pernah melewati berat badan maksimal dan tidak sampai termasuk obesitas. Barulah di tahun 2016 tiba-tiba saya mendapati range tersebut telah terlewati. Saat itu saya iseng menimbang berat badan setelah jeans kesayangan jadi terasa sempit. Ketika digit angka berat badan keluar di timbangan, OH MY GOD! Shock bukan main! Saya belum pernah mencapai berat badan ini sebelumnya, dan jelas ini bukan pencapaian yang membanggakan. Akhirnya yang saya takutkan terjadi, my weight reach obesity. Lemes lihatnya..

Saya tidak langsung sadar dan merubah lifestyle saat itu juga. Selama satu tahun masih tidak juga berubah. Semenjak itu berat badan saya sudah seperti shinkansen yang cepat sekali naik dan tidak bisa di rem. M E N A K U T K A N!! 

APA YANG MEMBUAT SAYA SADAR??

Well, saat itu saya tidak sengaja melihat artikel Tya Subiakto yang bercerita tentang perjuangan dietnya. Dalam artikel tersebut, mbak Tya menyatakan bahwa begitu dirinya mencapai obesitas, berat badannya sulit sekali di kontrol dan terus naik dengan cepat. DAMN!! THAT'S ME NOW!!

Selain itu fakta bahwa keluarga saya memiliki sejarah penyakit diabetes dan cancer membuat saya semakin takut. Yup, mungkin ladies juga sudah tahu bahwa obesitas meningkatkan resiko kita terhadap terminal illness. Ketakutan itu rasanya semakin menjadi-jadi saat saya melakukan general check-up dan di umur yang belum sampai kepala tiga ini saya sudah dinyatakan memiliki kecenderungan asam urat, kolesterol cukup tinggi, dan kadar gula darah meski masih dalam batas normal tapi sudah hampir berlebih. Asma dan alergi saya juga semakin mudah kambuh, menandakan daya tahan tubuh saya juga tidak stabil dan buruk. Akhirnya saya memutuskan, kalau tidak berubah sekarang akan semakin sulit bagi saya untuk take control over my own body, my own health.

Dengan kesadaran itu akhirnya saya mendatangi salah satu dokter gizi terkenal di Bandung, yaitu Dr. Kunkun Wiramiharja. Kenapa sampai ke dokter gizi? Karena saya ingin serius merubah pola hidup dan saya rasa konsultasi dengan dokter gizi akan sangat membantu.



Hari itu pertama kali saya datang, saya diminta untuk mengisi data diri sebelum di ukur tinggi badan dan berat badan secara terperinci. Hasilnya? ya sudah pasti obesitas! bukan sekedar overweight lho ladies, O B E S I T A S (nangis dulu di pojokan). Begitu mulai konsultasi, dokter menerangkan hasil timbangan berat badan saya yang di dalamnya tercatat berat lemak, berat otot, kadar air, dan umur organ tubuh saya. Kata dokter, berat lemak saya itu setara dengan 15 kaleng blueband dan ini artinya organ-organ di dalam tubuh harus berdesakan dan terhimpit lemak. Tentu saja ini berpengaruh buruk terhadap tubuh, bahkan hasil dari pengukuran timbangan badan menunjukkan bahwa usia organ tubuh saya 25 tahun lebih tua dari usia saya.

Lalu apa sih dampaknya bagi tubuh jika kondisi obesitas saya ini tidak segera di perbaiki?

- Resiko terhadap terminal illness meningkat (Diabetes, Jantung, dll)
- Daya tahan tubuh akan menurun
- Mudah lelah
- Mudah depresi
- Hormon terganggu (Siklus haid terganggu, rambut rontok, dan kulit berjerawat)
- Rahim tidak bisa berkembang yang bisa berakibat mandul
- dll

FYI hal-hal di atas 80% sudah saya alami (nangis lagi di pojokan)

Semakin bulat tekad saya untuk mengambil tindakan dan merubah pola hidup setelah mendengar penjelasan dokter di atas.

NEXT, WHAT SHOULD I CHANGE IN MY LIFESTYLE?

Langkah paling penting, arahan dari dokter tentang bagaimana cara merubah pola hidup untuk keluar dari obesitas. Dokter menekankan untuk saya "hijrah" ke pola hidup sehat seperti yang sudah di ajarkan dalam Al Qur'an.

Ini dia! hal yang membuat saya langsung sreg dengan dokter Kunkun, karena beliau tidak hanya menjelaskan dengan pendekatan ilmiah tapi juga dari sisi Islam plus dalil-dalil yang mendukung beliau catat di buku/kartu berobat kita.

1. Makanlah dengan tidak berlebihan
Dokter menggunakan ayat Al Quran yang menyatakan Allah tidak suka dengan hamba-Nya yang makan dengan berlebih-lebihan (Al A'raf 7:31). Disini maksudnya, kita harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh lewat makanan pokok dan mengurangi camilan. Dokter menerangkan bahwa selama ini kita sudah lebih banyak mengkonsumsi makanan/minuman yang tidak dibutuhkan tubuh yang artinya kita telah berlebih-lebihan dalam makanan sehari-hari dan ini dilarang oleh agama.

2. Mengkonsumsi makanan sesuai jadwal
Kita diberikan jadwal makan sehari-hari, dan hanya pada waktu-waktu yang telah ditentukan tersebut saja kita dapat mengkonsumsi makanan. Setiap waktu yang telah ditentukan juga diatur jenis makanan apa yang boleh dikonsumsi pada waktu tersebut. Terdengar sulit? sebenarnya nggak kok.. kita lihat yuk jadwalnya supaya lebih jelas :)

06:00 - 07:30 Susu (optional) + Sarapan Pagi
09:00 - 10:30 Buah
12:00 - 13:00 Makan siang
15:00 - 16:00 Buah
18:00 - 18:30 Makan malam

Cukup simple ya sebenarnya. Nah, tantangannya ada di tidak boleh mengkonsumsi apapun di antara waktu tersebut kecuali minum air tentu saja. Dokternya menegaskan berkali-kali bahwa selain waktu yang ditentukan di atas betul-betul tidak boleh ada intake makanan apapun, bahkan mencicipi masakan saja tidak boleh! kasarnya kita setiap hari puasa kecil di antara waktu makan tersebut.

3. Memperhatikan komposisi bahan makanan
Selain makan terjadwal, bahan makanan yang kita konsumsi juga di atur. Pengaturan ini didasarkan dari ayat Al Quran selain tentu sesuai dengan pemahaman Ilmiah. Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa ini pola makan yang sehat dan barokah :) berikut ini komposisi bahan makanan untuk makanan pokok:

- Nasi
Berdasarkan Abasa-27, dimana kita d perintahkan untuk mengkonsumsi biji-bijian, dalam hal ini padi-padian

- Protein Nabati
Berdasarkan ayat yang sama, yaitu Abasa-27. Dalam hal ini biji-bijian dalam bentuk kacang-kacangan seperti tahu atau tempe

- Sayuran (Abasa 28)
- Protein Hewani (Yasin 72)
- Air yang cukup (Abasa 25)

Kemudian kita juga harus mengkonsumsi buah-buahan di luar makanan pokok, hal ini sesuai dengan Abasa 28.

4. Memperhatikan porsi makanan
Setelah di atas di atur komposisi makanan, berikutnya kita dilatih untuk mengatur porsi setiap komponen makanan di atas. Tujuannya adalah untuk membiasakan tubuh kita yang telah lama mengkonsumsi makanan secara berlebihan untuk kembali mengkonsumsi dalam porsi kecil yang cukup saja.

- Nasi, cukup 3-4 sendok makan
- Protein Nabati, tahu 1 atau tempe 1 (50 gram)
- Sayur, jika berkuah maka 1 mangkok kecil, jika tumisan maka 3-4sdm (200-300 gram)
- Protein Hewani, setara 1 paha ayam (50 gram)
- Buah-buahan, pilih buah dengan jenis yang berair banyak dengan porsi 150-200 gram
- Air, minimal 2 liter/hari

Ketika mengkonsumsi makanan di atas, usahakan setiap suapan dilakukan dalam porsi kecil-kecil dan dikunyah cukup lama. Hal ini juga sesuai dengan ajaran Rasul dalam adab makan. Bahkan nih, saya diingatkan untuk jangan lupa mensyukuri setiap makanan yang saya konsumsi dengan menikmati setiap makanan tersebut. Subhanallah ya dokternya..

5. Melakukan aktivitas fisik
Ini dia yang paling sulit untuk saya ikuti. hehehe.. urusan membatasi makanan di atas saya masih sanggup dan memang setelah dijalani juga tidak seberapa berat. Justru aktivitas fisik ini yang ternyata sulit dijalankan dengan rajin dan konsisten. Jadi menurut dokter, kita harus melakukan aktivitas fisik ringan (low-impact) setiap hari minimal selama 30 menit. Kita justru tidak dianjurkan untuk melakukan olah raga berat seperti fitness/gym, aerobic, zumba, dan olah raga high impact lainnya. Lho kok nggak boleh nge-gym?? hehe tenang.. ada penjelasannya..

Jadi menurut penjelasan dokter, olah raga high impact itu membakar gula dalam tubuh bukan lemak. Justru olah raga low-impact ini (seperti jalan, bersepeda santai) yang murmer ini yang membakar lemak. Mengutip kata dokter, "Tuh yang benar mah murah kan sebenarnya olah raganya, ga bayar malah" begitu.. betul sih.. hahaha..

selain hal-hal di atas, perlu diperhatikan juga bahwa ada makanan pantangan. Tidak jauh berbeda dengan diet-diet lain. Yang menjadi pantangan itu bahan makanan dari karbohidrat selain nasi,

PANTANGAN

- Tepung Terigu
- Tepung Aci
- Tepung Jagung
- Tepung Beras
- Kentang
- Gandum

Kita juga dilarang untuk mengkonsumsi makanan/minuman dengan gula tambahan. Akan tetapi, kita diperbolehkan menggunakan gula untuk masakan di makanan pokok.

That's it!
Oh ya, hampir kelupaan kan. Untuk membantu kita menahan lapar di waktu-waktu antara makan, dokter memberikan obat penahan lapar.

BAGAIMANA PROGRESSNYA?

Saya sendiri baru menjalankan ini selama 2 minggu. Pada minggu pertama kebetulan pas dengan jadwal menstruasi sehingga ketika kembali ke dokter untuk pertemuan ke-2 berat badan saya tidak mengalami perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh kadar air di dalam tubuh saya yang meningkat ketika menstuasi. Kemudian ada missed-informasi mengenai pantangan di pertemuan pertama, sehingga selama satu minggu pertama saya masih mengkonsumsi soun, kemudian juga sempat beberapa kali mengkonsumsi buah melebihi porsinya. Ternyata sangat berdampak lho! selain itu juga karena saya sedang mengkonsumsi obat alergi untuk paru-paru dan obat asma, maka ini memperlambat program weight-lossnya. Tapi dari hasil timbangan hari itu, kadar lemak saya sih berkurang sampai 7 ons. Akan tetapi, karena kadar air dan berat otot bertambah maka timbangan saya tidak berkurang.

Saya sempat kecewa nih dengan hasil minggu pertama ini, dengan berat badan yang tidak berubah. Tapi setelah konsultasi dengan dokter, katanya saya sudah di jalur yang tepat kok hanya saja karena saya masih mengkonsumsi obat asma dan juga bersamaan dengan jadwal menstruasi maka progressnya belum jelas terlihat. Saya juga diminta untuk tidak terlalu stress dengan timbangan karena tujuan lebih utamanya adalah memperbaiki pola hidup. Minggu ini saya mau berusaha lebih ketat dalam mengikuti programnya untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal di kontrol minggu depan. wish me luck ya :) doakan ya ladies..

Perjalanan masih panjang!

Kalau diantara ladies disini ada yang tertarik juga untuk ke dokter gizi, ini detail lebih jelas tentang dokternya

dr. H. Kunkun Wiramiharja
Dokter Spesialis Gizi
Klinik Apotek Santi, Lt.3
Jl. Merdeka No.44, Bandung
Telp. 022 4206825

Biaya Konsultasi

Pertemuan pertama: Rp. 200.000
Pertemuan selanjutnya: Rp. 150.000

Biaya Obat, Rp 150.000 - 250.000



18 komentar

  1. Biasanya konsultasi brp kali dalan 1 bln? Dan obat nya segitu utk jangka brp lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf mba mia saya baru bisa jawab.. konsultasi ke dokter itu untuk 1 bulan pertama harus 1x/minggu untuk pengawasan pola diet yang maksimal.. setelah itu sih tergantung kebutuhan anda berdasarkan progress anda.. terkadang tetap harus 1x/minggu tapi terkadang bisa hanya 2x/bulan bahkan bisa 1x/bulan.. mudah2an ini membantu ya

      Hapus
  2. Kak,untuk jadwal praktek dokter nya hari apa aja ya? Untuk kesana harus janjian dulu kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasarkan pengalaman saya, datang dulu saja kak, walau sekarang lagi pandemi, tapi datang dulu ke kiliknya, baru buat janji

      Hapus
  3. Maaf kak jam praktiknya gimana ya.. Mohon info trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa si cek ke apotek santinya kak, saya kurang tahu apakah apotek santi meng-share jadwal praktek dokter2nya di medsos, namun saya searching tadi ada akun twitter mereka, kalau tidak salah sih call centernya juga ada

      Hapus
  4. Kak gimana progressnya sekarang?

    BalasHapus
  5. Dua hari ke sayadonter Kunlun turun 2 kg...blum kontrol lagi blum seminggu soalnya

    BalasHapus
  6. Mbak saya baru baca diet diary ini... Ternyata ini tahun 2017 yaa trus skrg gmn kabarnya mbak.. Tolong kasitau kita2 yang terjebak obesitas...hiks.. Saya baru mau konsultasi ke dr. Kun kun

    BalasHapus
  7. No Pain No Gain, mungkin bisa bantu buat nurunin berat badan sis... Solusi Menurunkan Berat Badan

    BalasHapus
  8. pernah ke dokter kunkuung bandung ini, turun 20 kg, konsisten 6 bulan...cheating2 dikit gpp sih heheh. Eh karena hamil lagi stop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Resep alias arahannya sama, Mba?

      Hapus
    2. Dr.kunkun praktek dmn aja y mba? Saya googling apotek santi sudah tutup

      Hapus
    3. Dr.Kunkun masih praktek di apotek santi, walau sekaramg pandemi jadi konsultasi dilakukan tatap muka di apotek santi namun terkadang dilakukan secara online melalui video call (kakak datang saja ke apotek santi dulu, kalau secara online berarti vidcall kaknya di apotek dokternya di rumah)

      Hapus
    4. untuk Kak Nessa, resep dan arahanya berbeda-beda, tergantung kondisi kitanya kak

      Hapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Rencana sih taun depan pengen ke dokter gizi😂.. di bilang kurus
    Semoga aj cepet gemuk

    BalasHapus
  11. Casino de Monte-Carlo Resort & Casino
    Casino de Monte-Carlo Resort & Casino, Los Angeles: The hotel offers luxury accommodation, 보령 출장샵 spa, and more amenities to 진주 출장마사지 assist in 문경 출장샵 your 상주 출장샵 stay. 계룡 출장샵

    BalasHapus